Sabtu, 02 Februari 2013

SEX PRANIKAH

Istilah-istilah pergaulan bebas, seks bebas,
seks pranikah, hamil di luar nikah, aborsi ‘n sebagainya, rasanya akrab di telinga kita karena yang seperti itu nggak jarang terjadi di lingkungan kita.
Kita yang masih remaja ini memang menjadi perhatian banyak pihak kan??? Tapi, jeleknya kadang kita hanya dijadikan obyek aja. Dan kita sendiri kadang kurang waspada terhadap informasi yang kita
terima. Apakah itu informasi yang positif bagi kita atau justru informasi yang bakal
menjerumuskan kita.
Dalam kondisi seperti itu, udah tentu kita enggak bisa hanya menyalahkan lingkungan sosial kita. Yang lebih dibutuhkan enggak
lain adalah sikap waspada dari kita sendiri
untuk nggak terpengaruh dengan informasi
yang negatif itu.

*Banyak faktor

Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya
aktivitas seks pranikah, lho. Ada yang bisa
kita kategorikan sebagai faktor internal, yaitu karena hal-hal yang datang dari dalam, tetapi juga ada faktor eksternal, yaitu dari luar diri yang bersangkutan.
Faktor luar,
misalnya, karena pengaruh berbagai
informasi yang salah dan bahkan dapat
menyesatkan berkenaandengan kesehatan
reproduksi dan seksual.
Biasanya informasi itu diperoleh dari teman yang nggak punya pemahaman yang benar
tentang kesehatan reproduksi dan seksual.
Juga bisa diperoleh dari berbagai media
kayak VCD ataupun buku-buku yang
dikategorikan porno, termasuk berbagai
tayangan acara di TV yang semakin vulgar aja belakangan ini. Contoh lain dari faktor luar adalah adanya kesempatan yang dapat
mendorong untuk melakukan hubungan
seksual.
Lalu, bagaimana dengan faktor internalnya?
Seperti yang sering diungkapkan dalam Curhat ini, kita sebagai remaja tuh sedang mengalami masa yang disebut dengan "pubertas". Pada gilirannya, kita juga
mengalami berbagai perubahan secara fisik,
psikologis, dan sosial. Perubahan itu terjadi
karena mulai aktifnya hormon seks di tubuh kita.
Bagi yang cowok, hormon seksnya
disebut testosteron, diproduksi secara terus-
menerus oleh testis.
Sedangkan hormon seks ceweknya adalah
estrogen dan progesteron, yang diproduksi
dalam ovarium secara bersiklus.
Hormon seks inilah yang menimbulkan ciri seksual sekunder dan mengakibatkan timbulnya dorongan seksual dalam diri kita. Hormon seks tadi bisa sangat besar
pengaruhnya dalam menimbulkan dorongan
seksual karena hormon seksual itu baru aja
aktif dan berfungsi secara optimal.
Namun, di sisi lain kadar hormon ini kadang
masih belum stabil. Karenanya, dorongan seksual ini sebenarnya tumbuh secara alami, lho.
Dari peristiwa inilah lalu mulai timbul
perilaku seksual, yaitu tindakan
atau perbuatan yang dilakukan yang didasari dengan dorongan seksual, antara lain untuk memuaskan hasrat seksual. Salah satu perilaku seksual tersebut yaitu berhubungan seks sebelum menikah.
Akan tetapi, apa pun alasannya, sebisa
mungkin deh kita hindari hubungan seks
sebelum menikah. Ada segambreng faktor
yang bisa menyebabkan kita nggak
boleh lakuin hubungan seks pra nikah.
Misalnya dengan alasan agama, norma, budaya, bahkan alasan psikologis.
Efek melakukan hubungan seks pra nikah
itu berupa tekanan maupun gangguan yang
bisa nggak aja kita alami, tetapi juga dialami oleh pasangan kita.

*Akibat
Ada beberapa akibat yang bakal dirasakan
bagi yang melakukan hubungan seks sebelum menikah. Misalnya, rasa bersalah maupun takut karena mendapatkan cemooh dari masyarakat ataupun hujatan dari keluarga, merasa melanggar norma agama, kehilangan keperawanan (bagi cewek) , sanksi hukum jika itu melibatkan
orang-orang yang di bawah umur, khawatir si cowok tidak mau menikahi atau
bertanggung jawab. Dengan berbagai perasaan salah dan takut kayak itu, bukan enggak mungkin nantinya bisa menjadikan diri kita nggak sehat sosial maupun psikologis.
Apalagi jika yang bersangkutan kemudian
hamil sebelum menikah, terpaksa menikah, atau malah melakukan pengguguran
kandungannya. Ingat kalo semuanya itu
tentu punya risiko.
Pengaruh negatif dari hubungan seks sebelummenikah itu nggak aja berhenti sampai sebelum menikah. Ketika akhirnya menikah pun, bukan enggak mungkin pengaruh itu akan terbawa-bawa. Sebut aja
karena pengaruh trauma yang dialami cewek,kepuasan dalam hubungan seksual
dengan suaminya jadi berkurang. Begitu pun
dengan kemungkinan terjadinya
perselingkuhan hubungan seksual di luar
nikah dan masih banyak lagi. Seorang ahli pernah bilang bahwa hubungan seks sebelum menikah selalu membawa
gangguan psikologis dan penyesalan yang
berkepanjangan atau bisa dikatakan menyesalseumur hidup. Memang sih,
rasa nyesal, kecewa, maupun akibat psikologis lainnya yang berkenaan dengan
hubungan seks sebelum menikah ini kadang
juga bisa sangat tergantung dari
pandangan individu, bahkan juga kelompok
sosialnya tentang hal tersebut.
Misalnya, jika perilaku hubungan seks sebelum menikah itu mengakibatkan konflik terbuka dengan masyarakatnya, maka pengaruhnya dapatmenjadi sangat serius.
Seperti akan muncul gangguan psikologis seperti rasa malu,hina, putus asa, bahkan kadang sampai terjadipercobaan bunuh diri, aduuh ngeri bangeet...deh.
Nah, tekanan dan gangguan seperti yang
disebut- sebut diatas ujung-ujungnya dapat
menimbulkan gangguan fungsi seksual seperti impotensi, vaginismus, disparenia, frigiditas, anorgasmus, dan ejakulasi dini, yang bisa berlanjut sampai masa pernikahan.

Gangguan pada cowok:

* Impotensi: Jika itu yang terjadi sebagai
akibat dari faktor psikologis, maka gangguan ini akan muncul, misalnya karena perasaan khawatir yang berlebih- lebihan, takut kalau ceweknya hamil, dan lain- lain.

* Jika cowok mendapatkan ejakulasi sebelum terjadi atau beberapa detik setelah penetrasi, ini misalnya dapat terjadi karena rasa cemas akibat takut dosa atau
ketahuan orang lain, dan lain-lain.

Gangguan pada Cewek:

* Frigiditas: Kelainan yang mengakibatkan
seorang cewek nggak atau kurang punya
gairah seksual. Ini misalnya bisa terjadi
karena hubungan psikologis seperti cewek
tidak senang dengan pasangan seksualnya,
perasaan malu, takut atau perasaan bersalah, di samping bisa juga karena faktor
organik.

* Anorgasmus: Tidak tercapainya orgasme/
kepuasan ketika berhubungan seks ini bisa
terjadi misalnya cewek mengalami frigiditas, atau juga karena gangguan dan tekanan psikologis akibat hubungan
seks sebelum menikah.

* Vaginismus: Kejang dari 1/3 bagian bawah
otot vagina. Ini bisa karena cewek memiliki
pengalaman buruk pada hubungan seks
sebelum nikah.

* Disparenia: perasaan sakit yang timbul pada saat melakukan hubungan seksual. Mending jangan deh, menunggu lebih baik
dari pada sex pranikah tetapi banyak
resikonya

*sumber http://dul02.tripod.com/artokol.html